Saturday, 12 March 2016

Makalah Budidaya Tanaman Anggrek



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tanaman anggrek banyak digunakan oleh orang-orang sebagai tanaman hias untuk memperindah taman ataupun pekarangan rumah dan jika dijual harganyapun cukup tinggi. Akan tetapi dewasa ini sering ditemukan hama dan penyakit yang menyerang anggrek sehingga merusak keindahannya. Hakl ini memotivasi penulis untuk mencari cara untuk mengatasi gangguan hama penyakit tersebut. Anggrek merupakan tanaman hias berbunga yang berasumsi mewah yang selalu digemari oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu golongan bawah, menengah ataupun golongan atas dan jenis anggrek cukup banyak.
·         Dalam bidang ekonomi
Tanaman hias anggrek Dendrobium memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Apabila bunga anggrek Dendrobim berkembang menjadi bunga yang lebat maka akan lebih menaikkan nilai ekonomisnya.

·         Dalam bidang keindahan
Anggrek Dendrobium memiliki penampilan yang begitu mempesona bila kita merawat Anggrek Dendobium itu dengan baik dan benar.

·         Dalam bidang perawatan
Perawatan Anggrek Dendrobium termasuk relatif mudah dan cepat tumbuh. Habitatnyapun mudah karena relatif mudah dijumpai.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Darimana asal tanaman anggrek?
2.      Bagaimana cara budidaya tanaman anggrek
3.      Bagaimana cara memelihara tanaman anggrek?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    ASAL TANAMAN ANGGREK
Nama tanaman anggrek Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani dendron artinya pohon dan bios artinya hidup: ‘yang hidup di pohon.’ Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz pada tahun1799. Sekarang sudah dikenal sekitar 1.200 spesies anggrek Dendrobium. Namun, angka ini masih akan terus berubah karena ada saja spesis baru yang didaftarkan, serta ada pula yang dipindahkan ke dalam genus lain. Ada yang tumbuh di atas pegunungan di Himalaya, ada pula yg hidup di pesisir pulau-pulau kecil; banyak yang tumbuh subur di hutan-hutan lembab di tepi sungai, namun tak sedikit pula yang di padang pasir kering di Ausralia. Tidak cuma menempel di atas pohon kayu, tapi bahkan pada tebing dan batu maupun pasir.Tapi, yang terbanyak di antaranya terdapat di Indonesia. Dendrobium adalah salah satu marga anggrekepifityang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga.
Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh di sampingnya. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar.

B.     KLASIFIKASI TANAMAN ANGGREK
Klasifikasi tanaman anggrek yaitu:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Spesies: Spathoglottis plicata Blume

C.    BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK
§  Iklim
1)      Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
2)      Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3)      Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
4)      Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
§  Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
1)      Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun- daunan.
2)      Media untuk anggrek Terrestria. Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
3)      Media untuk anggrek semi Terrestria. Bahan  untuk  media  anggrek  ini  perlu pecahan  genteng  yang  agak  besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media  pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
§  Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1)      Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
2)      Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)
3)      Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)

2.    Pembibitan
1)      Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
http://202.67.224.140/pdimage/64/s_1872964_bibitanggrek.png
2)      Penyebaran Biji : Bibit anggrek b’asal dr biji yg disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sbg berikut:
a.       Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus b’sih.
b.      Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dlm 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dlm botol. Biji dimasukan dlm botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning kecoklatan b’ubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti dengan aquades, digojog b’ulang kali (2–3 kali).
c.       Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yg tlah disterilkan dpt digunakan utk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus utk menghilangkan kuman. utk memasukan biji anggrek ke dlm botol digunakan pipet yg dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yg tlah t’buka kemudian diisi biji anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yg tlah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

3.      Pemeliharaan Tanaman
1)      Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
2)      Penyiangan : Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
http://diperta.jabarprov.go.id/assets/root/keiki11.jpg
3)      Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
4)      Pengairan dan Penyiraman : Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a.       Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.
b.      Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
c.       Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
d.      Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram.
5)      Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali.
http://topixagus.files.wordpress.com/2011/11/bisnis_budidaya_tanaman_hias_bunga_anggrek_orchid_aglaonema_adenium1.jpg

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Nama tanaman anggrek Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani dendron artinya pohon dan bios artinya hidup: ‘yang hidup di pohon.’ Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz pada tahun1799. Sekarang sudah dikenal sekitar 1.200 spesies anggrek Dendrobium. Namun, angka ini masih akan terus berubah karena ada saja spesis baru yang didaftarkan, serta ada pula yang dipindahkan ke dalam genus lain. Ada yang tumbuh di atas pegunungan di Himalaya, ada pula yg hidup di pesisir pulau-pulau kecil; banyak yang tumbuh subur di hutan-hutan lembab di tepi sungai, namun tak sedikit pula yang di padang pasir kering di Ausralia. Tidak cuma menempel di atas pohon kayu, tapi bahkan pada tebing dan batu maupun pasir.Tapi, yang terbanyak di antaranya terdapat di Indonesia. Dendrobium adalah salah satu marga anggrekepifityang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga.
Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh di sampingnya. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar.

B.     SARAN
Dalam membudidayakan tanaman anggrek petani anggrek hendaknya lebih memperhatikan cara perawatan tanaman agar anggrek bias tumbuh dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
Osman, Fiyanti, Indah Prasasti (1989) Anggrek Dendrobium, Jakarta Penebar Swadaya IKAPI 219 hal.
Tim Red. Trubus (1997) Jakarta. Anggrek Potong Penebar Swadaya 34 hal.
Agribisnis Tanaman Hias, F.Rahardi, Sri Wahyuni, Eko M. Nurcahyo, Penerbar Swadaya 1993

1 comment: