BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuh
kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan dan
diteladani. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diawasi dan diatasi.
Baru-baru ini sering kita dengar berita di berbagai media massa (televisi dan
radio) maupun di media cetak (koran dan majalah) yang disebabkan oleh remaja
itu sendiri diantaranya kebiasaan merokok, tawuran para pelajar, pemerkosaan
yang dilakukan oleh pelajar SMA bahkan SMP, pemakain narkoba dan lain-lain.
Yang tentunya hal-hal seperti ini, sangat merugikan bagi diri para remaja dan
orang disekitarnya.
Kehidupan
remaja pada masa kini amat memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi
kader-kader muda penerus bangsa Indonesia kini tidak bisa lagi menjadi jaminan
untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot.
Oleh karena itu, saya sebagai remaja berpendidikan yang sadar bahwa kasus
kenakan remaja harus segera dimusnahkan dari kehidupan bangsa Indonesia
kedepannya.
B.
Rumusan
masalah
a)
Apa itu Pergaulan Bebas ?
b)
Apa faktor-faktor penyebab Pergaulan Bebas ?
c)
Apa akibat yang ditimbulkan dari Pergaulan Bebas ?
d)
Bagaimanakah cara mencegah Pergaulan Bebas ?
e)
Apa itu Narkoba ?
f)
Apa saja jenis-jenis dari Narkoba ?
g)
Apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap kehidupan kaum
remaja ?
h)
Bagaimana pencegahan penyebaran Narkoba dikalangan
remaja?
i)
Jika tersandung, bagaimana cara mengobati para pecandu
Narkoba ?
C.
Tujuan
Pada
dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban saya atas
tugas yang diberikan oleh guru sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian
dan aspek kerohanian siswa. Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :
a)
Mengetahuai pengertian dari Pergaulan Bebas.
b)
Mengetahui faktor-faktor dan dampak dari Pergaulan
Bebas.
c)
Memahami solusi dari mencegah Pergaulan Bebas.
d)
Memahami pengertian Narkoba.
e)
Lebih mengenal dan mengatahui jenis-jenis Narkoba.
f)
Mencari tahu apa dampak atau bahaya Narkoba terhadap
remaja.
g)
Lebih mengetahui cara pencegahan dan pengobatan
penyebaran Narkoba khususnya dikalangan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pergaulan Bebas
Pergaulan
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis
kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan dampak-dampak seperti
yang terjadi dewasa ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar yang tentunya melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
B.
Faktor
Penyebab Pergaulan Bebas
Ada beberapa
faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini,
diantaranya :
1.
Faktor Orang Tua Para orang tua perlu menyadari bahwa
jaman telah berubah. Budaya yang hidup pada kaum muda masa kini, sangat jauh
berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang
dengan cepat memepengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak kita. Pengaruh
pergaulan yang datang dari orang tua dalam era modern seperti saat ini, dapat
kita sebutkan diantaranya:
-
Kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat
anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan
orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan dan merasa acuh tak acuh
terhadap orang tua mereka, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada
usaha mengatasinya.
-
Orang tua yang kurang perduli terhadap pergaulan
remaja jaman sekarang. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan
adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah
terjadi sesuatu masalah dalam pergaulaun mereka. Padahal ketika sesuatu itu
telah terjadi, maka segala sesuatunya bisa dikatakan sudah terlambat.
-
Orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman
sekarang, ketidak pengertian kasus ini banyak sekali terjadi. Mereka merasa
sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan
anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak
perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat untuk
mengawasi pergaulan anak-anaknya dari tuntutann jaman yang modern seperti yang
terjadi sekarang ini.
2.
Faktor Agama Dan Iman Agama dan keimanan merupakan
landasan hidup seorang individu yang sangat amat penting dan mendasar. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama
individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak (salah). Tetapi
pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui
yang mana yang baik dan mana yang tidak. Mereka senantiasa berperilaku sesuka
hati mereka, yang sesuai dengan hasrat emosional mereka tanpa mementingkan
hasil dari apa yang mereka perbuat.
3.
Faktor Perubahan Zaman Seiring dengan perkembangan
zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaannya sendiri, sehingga memicu mereka untuk bergaul
seperti orang barat yang lebih bebas dan idialis. Yang tentunya tidak sesuai
dengan kepribadian dan norma yang berlaku di kehidupan masyarakat indonesia
pada umumnya.
4.
Faktor Dari Kaum Sendiri Orang Muda sebagai pelaku
utama dalam pergaulan, tentunya harus yang pertama menyadari akan
kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan. Jadi, mereka sendiri yang
menentukan jalan hidupnya. Jika semakin besar, sikap mawas diri mereka maka
semakin susah pengaruh luar yang berpengaruh negatif masuk ke dalam
pergaulannya, namun jika tidak selektif dalam menghadapi arus globalisasi yang
masuk secara bebas maka individu tersebut akan mudah tergerus dalam pergaulan
bebas yang tentunya berdampak negatif bagi kehidupan mereka.
C.
Akibat yang
Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas
Telah kita
ketahui bersama, ada banyak dampak negatif (akibat) yang dapat kita rasakan
dari pergaulan bebas. Namun, secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaulan
bebas ada tiga,antara lain : Bagi Diri Remaja Itu Sendiri Akibat dari kenakalan
yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik
fisik dan mental seseorang, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan, akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Kenakalan
yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang
lembek, berfikir tidak stabil, keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi
moral dan endingnya (akhirnya) akan menyalahi aturan etika dan estetika yang
berlaku di masyarakat. Dan hal itu kan terus berlangsung, selama tidak ada yang
mengarahkan ke jalan yang sesuai dengan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat
itu sendiri. Bagi Keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga.
D.
Solusi
(Pencegahan) Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat
disekitarnya pun juga dibuat resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat
dicegah, dengan cara – cara berikut :
a)
Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari
orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
b)
Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Dihadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi
setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu hal yang
negatif, dan tidak diajarkan oleh kedua orang tuannya.
c)
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang
sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut
dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang
tentunya memiliki pola pikir dan kehidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya, yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
d)
Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi,
seperti internet, handphone, dan lain-lain.karena pada era yang serba modern
seperti sekarang ini, tidak tertutup kemungkinan anak-anak dapat terjerumus ke
dalam dampak-dampak (hal-hal) yang negatif dari media-media komunikasi itu.
Seperti contohnya mencari situs-situs negatif yang tentunya dapat memengaruhi
moral dan perilaku dari anak tersebut.
e)
Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar
dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak
baik.
f)
Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini,
seperti beribadah, mempelajari kitab-kitab suci agama, dan mengunjungi
tempat-tempat ibadah yang tentunya banyak menyimpan sejarah-sejarah kehidupan
moral manusia.
E.
Pengertian Narkoba
Narkoba
(singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Berdasarkan
data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di
Indonesia dari tahun 1998 – 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya
berusia antara 15 -19 tahun. Sungguh tragis jika dibanyangkan, para generasi
muda bangsa Indonesia yang tentunya akan menjadi penerus roda kehidupan
pemerintahan ini, malah menjadi paling terdepan dalam urusan pengonsumsi
narkoba.
F.
Dampak
Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja
Penyalahgunaan
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis dapat menyebabkan
kematian bagi para pengguna narkoba.
a)
Dampak Pisikis Lamban kerja, ceroboh kerja, sering
tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit berkonsentrasi,
perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri.
b)
Dampak Sosial Gangguan mental, anti-sosial dan
asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan
suram.
c)
Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh
Manusia Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur
urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh
darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf,
Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi
penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d)
Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
Menyebabkan depresi mental. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik. Menyebabkan
bunuh diri. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat
atau, kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang
depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba
dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak
benar kenyataannya.
e)
Dampak Fisik Selain ketergantungan sel-sel tubuh,
organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan
otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak
sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor,
paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver (hati) yang rusak. Belum lagi
kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS}
yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun
begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif,
narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana
mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak
positif narkotika:
1.
Opioid Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad
sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2.
Kokain Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya
dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan
daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
3.
Ganja (ganja/cimeng) Orang-orang terdahulu menggunakan
tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya
sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
G.
Upaya
Pencegahan
Upaya
pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya
menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang
tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang
dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang
untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan
razia mendadak secara rutin, Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu
sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan
sekolah.
Yang tak
kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka
serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh
sebab itu, mulai saat ini, kita selaku generasi penerus bangsa Indonesia, harus
sigap dan waspada akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat kita
sendiri.
H.
Beberapa Bentuk Pendangkalan Akidah
Generasi Muda
Ada
beberapa hal kecil yang nampaknya sepele, akan tetapi mampu mendangkalkan
akidah umat. Islam hanya sekedar formalitas, tercatat pada lembaran sensus atau
KTP saja. Jangan aktif melaksanakan keseluruhan perintah Allah, sedangkan sisi
luar dari Islam itu sendiri tidak pernah dinampakkan dan banyak hal yang
dianggap sudah biasa ternyata memiliki nilai pendangkalan akidah yang sangat
kronis. Saat ini sudah banyak contoh akibat dari pendangkalan akidah yang tidak
disadari dan segera untuk diatasi telah menjadi momok bangsa, seperti
terseretnya budaya yang tidak Islami, banyak manusia bahkan umat Islam sendiri
yang tercetak menjadi algojo, orang-orang bejat, koruptor dan
manipulator. Seharusnya ini tidak akan terjadi jika umat Islam mau melaksanakan
perintah Allah SWT dan ajaran Nabi. Beberapa contoh pendangkalan akidah pada
umat Islam khususnya generasi muda, yaitu:
a.
Percaya Terhadap Ramalan
Ramalan
merupakan suatu ilmu yang ada pada seseorang yang dipercaya bisa melihat masa
depan orang lain tentang segala aspek kehidupan melalui media alam gaib. Orang
yang bekerja meramal disebut sebagai peramal. Sedangkan di dalam Islam seorang
peramal dinyatakan kafir karena ia telah mengklaim bahwa dirinya mengetahui
sesuatu yang gaib yang sebenarnya hanya diketahui Allah SWT.
b.
Peran Pendidikan
Pendidikan
nampaknya bukan lagi menjadikan manusia baik, penyantun kepada orangtua,
pengabdi kepada khaliqnya, tetapi hanya sekedar berilmu dan pintar dengan
harapan kelak menjadi orang kaya, berkedudukan dan beruang (punya duit). Ini
merupakan salah satu bukti dari pendangkalan akidah yang berorientasi kepada
paham materialisame yang sedang dikembang dan dikemas kaum misioneris Kristen
untuk merusak akidah generasi muda. Namun, mengapa hal ini tidak disadari oleh
generasi muda muslim yang seyogya akidahnya telah dikoyak-koyak dan akan hancur
berantakan jika tidak segera dikemas ulang dan diperbaiki.
c.
Tontonan yang Merusak Akidah
Tontonan saat
ini telah melenakan umat tentang nilai yang terkandung didalamnya. Bahkan
menurut penulis hampir sekitar 70% tontonan saat ini sudah merusak nilai akidah
umat. Karena pada tontonan saat seperti di televisi lebih banyak tontonan yang
bersifat negatif daripada positifnya, seperti pada sinetron, iklan dan film
yang mempertontonkan budaya kebarat-baratan dari segi sikap dan prilaku. Mulai
dari cara berpakaian yang memperlihatan aurat diambang batas kewajaran yang
Islami sudah menjadi hal yang biasa. Berpelukan dan berciuman pada sinetron dan
film pada kalangan muda yang berpacaran menjadi suatu yang indah dan
mengasikkan bagi pemandangan mereka yang tidak memiliki akidah yang kuat.
Sehingga, pada selanjutnya akan menjadi bahan contoh yang dilakukan. Islam dan
iman telah ditelanjangi oleh bau farfum, kerlap kerlip lampu dan hingar
bingarnya musik di gedung megah yang penuh dengan acara kemaksiatan, kontes
mode, kontes ratu kecantikan sampai lomba ratu sejagat sengaja diadakan untuk
mengalihkan perhatian umum, terutama pemuda untuk meninggalkan agamanya,
kemudian terjun ke gelanggang menyaksikan dari satu kontes ke kontes lainnya.
Manusia telah asyik tenggelam bersama alkohol dengan aromanya sampai mereguk
nikmatnya kulit-kulit mulus yang memang diperdagangkan.
d.
Ucapan Salam yang mulai Hilang
Ada beberapa hal
kecil yang nampaknya sepele, akan tetapi mampu mendangkalkan akidah. Misalnya
saja sisi kecil dari Islam, yaitu ucapan ”Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh” dikalangan pemuda masjid atau organsasi pemuda Islam lainnya
ucapan itu merupakan hal yang wajar dan memang harus dilestarikan. Namun, bagi
komunitas umum ucapan salam seperti ini menjadi suatu yang aneh bila di ucapkan
bahkan dikatakan kurang pergaulan (kuper). Mereka lebih bangga bila mengucapkan
“selamat malam”. Salam dengan ”Selamat siang” dan “selamat malam” lebih
dipopulerkan, bahkan dalam pertemuan yang tidak diselenggarakan di masjid,
seperti ketika menyampaikan sambutan/pidato ucapan ini menjadi tabu,
seolah-olah hanya layak dipakai di masjid dikala berkhutbah saja, sedangkan
Islam itu luwes, dapat dipakai tanpa memperhatikan apakah ini siang, sore atau
malam, di ujung pencakar langit atau di surau di ujung desa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Selain itu kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amat
membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial
ekonomi.
Dipandang
dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya,
sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan
menyebabkan berbagai penyakit (Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik,
Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang,
Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit,
Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem
pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll.). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran
yang tidak perlu atau pemborosan. Para orang tua murid dan guru sekolah agar
lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam hal menanggulangi kenakalan
remaja termasuk kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja.
B.
Saran
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah
ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan. Gunarso,singgih D.1988.Psikologi
perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
http://dunia
remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.
http://dunia
remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.
http://ikartiwa.wordpress.com/2012/05/04/makalah-kenakalan-remaja/
http://irendirawan.wordpress.com/2009/04/19/bahaya-penggunaan-narkoba/ diunggah
tanggal 6 Juni 2012.
Islamsinia,Sabila.2010.
psikologi remaja dan krakteristik.
Sharkey,Brian
J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Edisi Terjemahan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada. Surjadji. 2000.
Ketahuilah
Kesehatan Jasmani Andi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani. Wahjoedi. 2001.
Landasan
Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://pondokm2iq.blogspot.com/2013/05/pendangkalan-akidah-generasi-muda-siapa_8298.html
No comments:
Post a Comment