BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupannya, selain manusia memiliki perasaan cinta kasih, merasa mencintai
dan dicintai juga mengalami keindahan, disamping itu manusia juga mengalami
penderitaan. Sedangkan arti penderitaan dari bahasa sansekerta derita yang
artinya menahan atau menanggung. Penderitaan atau derita atau rasa takut ada
yang berat dan ada yang ringan. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia
takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa
penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani
hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai
kepercayaan yang ia anut.
Manusia
seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan serta melampaui
batatas dan berujung pada penderitaan. Sementara ada pula yang
menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang
tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu
malah semakin menambah penderitaan. Adapula ketika merasa kesabaran sudah
dibatas perjuangan berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang
diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap pada pendedritaan
dan menyesal ketika harapan yang dicitakan berlalu begitusaja dihadapanya.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian dan contoh penderitaan?
b.
Apa pengertian siksaan?
c.
Apa saja penyebab orang merasa ketakutan?
d.
Apa pengertian kekalutan mental?
e.
Bagaimaan gejala-gejala seseorang yang mengalami
kekalutan mental?
f.
Apa hubungan antara penderitaan dengan perjuangan?
g.
Apa saja sebab-sebab penderitaan?
h.
Bagaimana pengaruh yang akan terjadi pada seseorang
jika mengalami penderitaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Menurut
agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan
adalah bagian dari kehidupan.
B.
Siksaan
Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan
juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan
pindah agama atau cuci otak politik.
Siksaan yang sifatnya psikis yakni:
·
Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh seseorang
apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya
kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
·
Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa
sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang
ramai.
·
Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat
menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami
oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.
Phobia kebanyakan dimulai dengan usatu shock emosional atau suatu tekanan
pad waktu tertentu, misalnya: pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu
operasi atau sakit yang sserius. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat
bahwa suatu phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikoloigs yang
dalam. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku suatu phobia adalah
problemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya.
Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang
menjadi ketakutan yakni:
·
Claustrophobia dan Agoraphobia: claustrophobia adalah
rasa takut terhadap ruangan tertutup sedangkan agoraphobia adalah rasa takut
berada di tempat terbuka.
·
Gamang: merupakan ketakutan apabila seseorang berada
di tempat tinggi.
·
Kegelapan: takut bila berada di tempat gelap.
·
Kesakitan: ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit
yang akan dialami.
·
Kegagalan: ketakutan dari seseorang yang disebabkan
karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
C.
Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental
1.
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,
sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3.
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi
khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4.
Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi
social
5.
Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri
sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang
melankolis)
6.
Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya
norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna.
2.
Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma
yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia
tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3.
Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan
reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi
dan tampak emosional.
Proses – proses kekalutan mental
1.
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami
seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang
dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya
tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk
tidak terulang kembali dilain waktu.
2.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat
dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin
akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
D.
Penderitaan dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Pembebasan
dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah
yang yang menentukan hasilnya.
E.
Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
1.
Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan
buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan
oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri.
Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan tersebut.
2.
Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti
mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya.
Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya
.tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua
manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
3.
Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena
kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga
mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu
yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang
telah di berikan oleh tuhan.
4.
Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat
menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan
menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga.
Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
F.
Pengaruh Penderitaan
a.
Pengaruh Negatif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b.
Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian
penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan.
Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa
mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
kehidupannya, selain manusia memiliki perasaan cinta kasih, merasa mencintai
dan dicintai juga mengalami keindahan, disamping itu manusia juga mengalami
penderitaan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari
bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar
Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti
Widyo nugroho dan achmad muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu
Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
Widoyo Nugroho, Ilmu Budaya
Dasar; Gunadarma, Jakarta. 1996.
Muhamad Kadir SH, Ilmu Budaya
Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas
Gunadarma.
http://ade-firdiyantoro.blogspot.com/2011/05/pengertian-siksaan.html
No comments:
Post a Comment